Ribuan Pasien 'Serbu' Praktik Dukun Cilik
Halaman 1 dari 1
040209
Ribuan Pasien 'Serbu' Praktik Dukun Cilik
Tempat praktik dukun cilik, Muhammad Ponari (10) yang berada di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupetan Jombang, Jatim, Selasa (3/2), kembali dibuka, dan langsung 'diserbu' pasien.
"Kemarin, tempat praktik dukun cilik ini memang sempat ditutup oleh petugas. Namun hari ini kembali dibuka menyusul banyaknya pasien yang ingin berobat," kata Supeno salah seorang pasien asal Mojokerto.
Ia mengatakan, sejak dibuka, tempat praktik tersebut langsung dipadati ribuan pasien yang kebanyakan berasal dari luar Jombang. "Saya sudah antre sejak tadi malam, dan baru mendapatkan giliran sore ini," katanya.
Dirinya juga setuju dengan adanya sistem kupon yang disediakan oleh panitia untuk mengatur antrean pasien.
"Sebelum ada sistem kupon yang disediakan panitia, banyak pasien yang menyerobot dan berjubel di depan rumah dukun. Namun, sejak diberlakukan sistem kupon, antrean yang berjubel sudah tidak tampak lagi," katanya mengungkapkan.
Mulai saat ini, pasien yang ingin berobat ke Ponari juga dibatasi sekitar 250 orang setiap gelombangnya. Dalam sehari, hanya dibatasi dua gelombang saja. Selain itu, jam praktiknya juga dibatasi dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB.
"Sebelumnya, jam praktik Ponari lebih lama, yakni hingga pukul 21.00 WIB," kata Kapolsek Megaluh, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sutikno yang turun langsung memantau kondisi lapangan.
Ia mengakui, dengan adanya pembagian kupon antre, diharapkan tidak terjadi aksi saling desak oleh pasien yang mengantre. Pihaknya juga memberlakukan waktu libur waktu berobat di tempat praktik Ponari, yakni pada hari Kamis dan Jumat. "Ini untuk memberikan waktu istirahat bagi dukun cilik," katanya.
Ia mengakui, sejak dua pekan terakhir ini, rumah bocah yang dijuluki dukun tiban ini, sesak oleh ribuan pengunjung yang ingin berobat. Rata-rata pasien yang datang berasal dari luar Kabupaten Jombang. (kpl/bar)
"Kemarin, tempat praktik dukun cilik ini memang sempat ditutup oleh petugas. Namun hari ini kembali dibuka menyusul banyaknya pasien yang ingin berobat," kata Supeno salah seorang pasien asal Mojokerto.
Ia mengatakan, sejak dibuka, tempat praktik tersebut langsung dipadati ribuan pasien yang kebanyakan berasal dari luar Jombang. "Saya sudah antre sejak tadi malam, dan baru mendapatkan giliran sore ini," katanya.
Dirinya juga setuju dengan adanya sistem kupon yang disediakan oleh panitia untuk mengatur antrean pasien.
"Sebelum ada sistem kupon yang disediakan panitia, banyak pasien yang menyerobot dan berjubel di depan rumah dukun. Namun, sejak diberlakukan sistem kupon, antrean yang berjubel sudah tidak tampak lagi," katanya mengungkapkan.
Mulai saat ini, pasien yang ingin berobat ke Ponari juga dibatasi sekitar 250 orang setiap gelombangnya. Dalam sehari, hanya dibatasi dua gelombang saja. Selain itu, jam praktiknya juga dibatasi dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WIB.
"Sebelumnya, jam praktik Ponari lebih lama, yakni hingga pukul 21.00 WIB," kata Kapolsek Megaluh, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sutikno yang turun langsung memantau kondisi lapangan.
Ia mengakui, dengan adanya pembagian kupon antre, diharapkan tidak terjadi aksi saling desak oleh pasien yang mengantre. Pihaknya juga memberlakukan waktu libur waktu berobat di tempat praktik Ponari, yakni pada hari Kamis dan Jumat. "Ini untuk memberikan waktu istirahat bagi dukun cilik," katanya.
Ia mengakui, sejak dua pekan terakhir ini, rumah bocah yang dijuluki dukun tiban ini, sesak oleh ribuan pengunjung yang ingin berobat. Rata-rata pasien yang datang berasal dari luar Kabupaten Jombang. (kpl/bar)
die- Pengamat
- Jumlah posting : 20
Asosiasi/Institusi : ASPEKINDO
Points : 11
Reputation : 3
Registration date : 18.11.08
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|