Kadin Jangan Merongrong
Halaman 1 dari 1
211008
Kadin Jangan Merongrong
Source : http://www.kompas.com/...Kadin.Jangan.Merongrong
Selasa, 21 Oktober 2008 | 07:29 WIB
JAKARTA, SELASA - Pemerintah yang berwibawa akan menjadi aset penting saat menghadapi krisis keuangan dan pasar modal yang sempat melanda beberapa hari lalu. Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia diharapkan tidak merongrong pemerintah dengan berbagai pernyataan mencekam.
Pernyataan yang tidak disertai data cenderung menjatuhkan kewibawaan pemerintah di mata pelaku pasar modal dan sektor riil. ”Kewibawaan pemerintah adalah aset bersama saat krisis. Itu harus sama-sama dijaga,” ujar Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sri Mulyani Indrawati, Senin (20/10) di Jakarta, saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Kadin Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistem Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai.
Sikap Menkeu itu diungkapkan karena ada beberapa pemimpin Kadin Indonesia yang kerap mengeluarkan pernyataan yang meresahkan pelaku pasar modal dan sektor riil. ”Pengusaha itu jangan jadi pengamat karena mereka itu sebenarnya menjadi player (pelaku) dalam perekonomian yang perlu diselamatkan dan berperan aktif,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai ilustrasi, saat ini, Korea Selatan terkena dampak terbesar akibat krisis keuangan dunia. Itu terlihat dari besarnya depresiasi mata uang won. Itu terjadi karena Korea Selatan ditekan oleh rumor, antara lain impornya yang terlalu besar hingga pinjaman luar negerinya yang terlalu tinggi. Kewibawaan pemerintahnya tergerus.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistem Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai Hariyadi B Sukamdani menuturkan, ”Masukan Kadin sampai sekarang masih direspons pemerintah. Banyak orang memang mudah mengeluarkan pendapat atas nama Kadin, tanpa data akurat.”
Dukung pertumbuhan
Atas dasar itu, para pengusaha diminta memberikan dorongan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi. Caranya dengan memanfaatkan pasar dalam negeri secara maksimal. Itu merupakan suatu keharusan karena Indonesia dan negara-negara di Asia merupakan satu-satunya harapan dunia yang bisa meredam melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Salah satu keunggulan Asia adalah ukuran pasarnya yang sangat besar.
”Pemerintah bersedia open minded (terbuka) dalam mendengarkan semua hal yang diperlukan pengusaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi itu. Itu termasuk pada masalah perubahan tarif dan perpajakan,” ujar Sri Mulyani.
Dalam Rancangan APBN 2009, pemerintah dan DPR menetapkan target pertumbuhan ekonomi di level 6 persen atau turun dari kesepakatan sebelumnya, yakni 6,3 persen. Target pertumbuhan 6 persen tersebut tergolong masih tinggi dibandingkan dengan ASEAN yang menetapkan di kisaran 4,9 persen.
Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan, upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan pasar domestik adalah langkah strategis. Namun, untuk memuluskan usaha itu, pemerintah sebaiknya fokus pada kebijakan-kebijakan yang sungguh dapat dilaksanakan.
OIN,OSA
Sumber : Kompas Cetak
dayat- Kepala Tukang
- Jumlah posting : 283
Lokasi : Pontianak
Points : 367
Reputation : 14
Registration date : 02.10.08
Similar topics
» Jangan Langgar GSB
» Jangan salah room dung....
» Saat Memilih Rumah, Jangan Abaikan Faktor Lokasi
» SBY: Jangan Main-main dengan Pengadaan Barang!
» Jangan salah room dung....
» Saat Memilih Rumah, Jangan Abaikan Faktor Lokasi
» SBY: Jangan Main-main dengan Pengadaan Barang!
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|