Bank Dunia Soroti Korupsi Proyek Infrastruktur
Halaman 1 dari 1
140611
Bank Dunia Soroti Korupsi Proyek Infrastruktur
JAKARTA--MICOM: Bank Dunia menginginkan tindakan yang lebih kuat untuk mengatasi tindak korupsi yang terjadi di sektor pembangunan infrastruktur jalan yang terdapat baik di negara maju maupun berkembang.
Berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk Curbing Fraud, Corruption, and Collusion in the Road Sector yang diterima di Jakarta, Jumat (3/6) kerugian dalam proses pengadaan dan penipuan/penggelapan dalam eksekusi kontrak dapat diatasi dengan memberantas segala bentuk kolusi dan korupsi.
"Korupsi di sektor jalan merupakan permasalahan baik bagi negara maju maupun berkembang, tetapi dampak kerugian ekonomi dan sosialnya lebih terasa bagi komunitas miskin di negara negara berkembang," kata Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick.
Menurut Zoellick, pembangunan jalan yang terencana dengan baik, terjaga perawatannya, dan mendahulukan faktor keamanan adalah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tingkat kemiskinan.
Karenanya, masih menurut dia, memerangi kolusi dan korupsi dalam proses tender dan pelaksanaan pembangunan sektor jalan merupakan prioritas untuk mencapai investasi berkelanjutan. Meski proyek yang dibiayai pihak perbankan di sektor jalan telah secara konsisten menghasilkan pengembangan yang positif, tetapi bahayanya tindak penipuan/penggelapan, korupsi, dan kolusi masih mengancam di sektor tersebut.
"Negara-negara yang berhasil mengatasi kolusi secara efektif telah berhadapan dengan kartel dan tren korupsi lainnya yang telah mewabah di sektor ini," kata Wakil Presiden Bank Dunia bidang Integritas Leonard McCarthy.
Menurut McCarthy, dibutuhkan kemauan politik dan kapasitas yang kredibel serta terinformasi dengan baik untuk mencegah risiko dan mendeteksi sejak awal adanya "red flag" (bendera merah/pelanggaran) dalam proses tender, sebagai tambahan bagi tindakan penegakan hukum saat tindak pidana korupsi itu terjadi. (Ant/OL-04)
source : media indonesia
Berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk Curbing Fraud, Corruption, and Collusion in the Road Sector yang diterima di Jakarta, Jumat (3/6) kerugian dalam proses pengadaan dan penipuan/penggelapan dalam eksekusi kontrak dapat diatasi dengan memberantas segala bentuk kolusi dan korupsi.
"Korupsi di sektor jalan merupakan permasalahan baik bagi negara maju maupun berkembang, tetapi dampak kerugian ekonomi dan sosialnya lebih terasa bagi komunitas miskin di negara negara berkembang," kata Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick.
Menurut Zoellick, pembangunan jalan yang terencana dengan baik, terjaga perawatannya, dan mendahulukan faktor keamanan adalah sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tingkat kemiskinan.
Karenanya, masih menurut dia, memerangi kolusi dan korupsi dalam proses tender dan pelaksanaan pembangunan sektor jalan merupakan prioritas untuk mencapai investasi berkelanjutan. Meski proyek yang dibiayai pihak perbankan di sektor jalan telah secara konsisten menghasilkan pengembangan yang positif, tetapi bahayanya tindak penipuan/penggelapan, korupsi, dan kolusi masih mengancam di sektor tersebut.
"Negara-negara yang berhasil mengatasi kolusi secara efektif telah berhadapan dengan kartel dan tren korupsi lainnya yang telah mewabah di sektor ini," kata Wakil Presiden Bank Dunia bidang Integritas Leonard McCarthy.
Menurut McCarthy, dibutuhkan kemauan politik dan kapasitas yang kredibel serta terinformasi dengan baik untuk mencegah risiko dan mendeteksi sejak awal adanya "red flag" (bendera merah/pelanggaran) dalam proses tender, sebagai tambahan bagi tindakan penegakan hukum saat tindak pidana korupsi itu terjadi. (Ant/OL-04)
source : media indonesia
dayat- Kepala Tukang
- Jumlah posting : 283
Lokasi : Pontianak
Points : 367
Reputation : 14
Registration date : 02.10.08
Similar topics
» Dewan Soroti Kerusakan Dermaga Pulau Temajo
» Wapres Harapkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur
» [Infrastruktur PU dan Pemukiman] Masih Banyak Gunakan Teknologi Asing
» THE-QS: ITB Tempati Urutan ke-90 Dunia
» LKPP Memperkenalkan Portal Tender Proyek
» Wapres Harapkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur
» [Infrastruktur PU dan Pemukiman] Masih Banyak Gunakan Teknologi Asing
» THE-QS: ITB Tempati Urutan ke-90 Dunia
» LKPP Memperkenalkan Portal Tender Proyek
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|